
Oleh; Jainul Yusup
(Dosen FIB Unkhair dan pengurus KONI Malut)
_Tujuan utama dari pendidikan adalah mengubah kegelapan menjadi sebuah cahaya_
Pendidikan merupakan fondasi utama pembangunan sumber daya manusia (SDM), di Provinsi Maluku Utara, peran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) sangat krusial dalam menentukan arah kemajuan daerah. Beberapa waktu terakhir, Dinas Dikbud Maluku Utara di bawah pimpinan Kadis Pendidikan Maluku Utara Dr.Abubakar Abdullah, M.Si, dan Gubernur Sherly Laos serta Wakil Gubernur Sarbin Sehe, menunjukkan gelagat progresif melalui inisiatif dan program yang terencana, yang kini mulai menampakkan hasil dalam bentuk capaian-capaian prestasi yang luar biasa dan patut diapresiasi.
Langkah progresif yang paling menonjol adalah fokus pada peningkatan kompetensi guru dan pengawas. Penguatan kapasitas tenaga pendidik ini diakui sebagai kunci perbaikan mutu pembelajaran, program-program pelatihan dan best practice sharing, termasuk upaya menjalin kerja sama dengan pihak luar, menjadi bukti nyata komitmen Dikbud Maluku Utara. Ini sejalan dengan tuntutan Kurikulum Merdeka yang menekankan peran guru sebagai katalisator dalam menciptakan proses belajar yang kreatif dan relevan, serta pembangunan fasilitas, infrastruktur sekolah SMA/SMK yang maju dan modern
Selain itu, Dikbud Provinsi Maluku Utara juga menunjukkan langkah maju dalam pembenahan sistem dan tata kelola pendidikan. Upaya digitalisasi dalam berbagai aspek, seperti penggunaan sistem penerimaan murid baru (SPMB) Digital, meskipun sempat menimbulkan keluhan di awal, ini merupakan terobosan untuk mewujudkan pelayanan yang lebih transparan dan akuntabel, program-program terencana seperti Rakortek yang menggarisbawahi prioritas program tahunan juga memastikan bahwa alokasi sumber daya terarah pada peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan. Rencana implementasi pendidikan gratis di Maluku Utara pada tahun 2025, menjadi salah satu kebijakan populer dan paling ambisius yang menjanjikan perluasan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Upaya progresif Dikbud Malut mulai membuahkan hasil dalam beberapa capaian prestasi penting: peningkatan angka kelulusan siswa, tingkat kelulusan siswa SMA, SMK, dan SLB di Provinsi Maluku Utara menunjukkan angka yang tinggi, bahkan mencapai di atas 98%, untuk jenjang SMA/SMK. Angka ini adalah indikator positif dari keberhasilan proses belajar-mengajar dan kerja sama lintas sektor, meskipun tantangan berikutnya adalah memastikan para lulusan tersebut memiliki langkah konkret untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi atau masuk ke dunia kerja.
Dikbud Malut juga aktif mendukung dan mengapresiasi siswa yang meraih prestasi, baik akademik maupun non-akademik. Kebijakan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang secara khusus menyediakan jalur prestasi merupakan upaya nyata untuk memberikan penghargaan bagi siswa berprestasi, diranah non-akademik, dukungan terhadap atlet daerah, seperti yang terlihat dalam apresiasi atas prestasi atletik Maluku Utara di Kejurnas, menunjukkan sinergi antara pendidikan formal dan pengembangan bakat.
Pengembangan Infrastruktur dan Budaya Literasi, meskipun laporan mengenai road map pendidikan masih perlu diperjelas, Dikbud tetap berupaya menjangkau wilayah terpencil, seperti dengan kebijakan berkantor di kabupaten Kepulauan Sula, untuk memastikan pemerataan pembinaan sekolah. Kerja sama dengan institusi pendidikan tinggi, seperti dengan Unkhair dan kampus lainnya dalam mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), juga merupakan langkah cerdas untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih adaptif. Peningkatan budaya literasi melalui berbagai programpun menunjukkan fokus pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sejak dini.
Meskipun capaian dan langkah progresif ini layak di apresiasi Dikbud Maluku Utara tidak boleh berpuas diri. Beberapa tantangan masih membayangi, seperti, pemerataan kualitas, walaupun tingkat kelulusan tinggi, tantangan terbesar adalah mengurangi disparitas kualitas pendidikan antara wilayah perkotaan dan daerah pinggiran/3T, pembinaan sekolah di wilayah terpencil harus menjadi agenda prioritas yang sustainable.
Kualitas lulusan, angka kelulusan yang tinggi harus diiringi dengan kualitas lulusan yang siap bersaing, baik secara nasional maupun global. Perlu ada tracer study yang lebih mendalam untuk mengukur keberhasilan lulusan dalam melanjutkan pendidikan atau memasuki dunia kerja, perlunya peta jalan pendidikan yang komprehensif sangat esensial untuk memastikan program-program yang dijalankan memiliki keberlanjutan dan target yang terukur.
Dikbud Provinsi Maluku Utara berada di jalur yang tepat dalam melakukan langkah progresif dengan memprioritaskan peningkatan kompetensi guru, pembenahan tata kelola, dan perluasan akses melalui pendidikan gratis, capaian prestasi, terutama dalam peningkatan angka kelulusan dan dukungan terhadap siswa berprestasi, menjadi bukti awal keberhasilan, simpulannya, bahwa momentum positif ini harus dipertahankan dan diperkuat dengan fokus yang lebih tajam pada pemerataan kualitas dan penyusunan road map pendidikan jangka panjang untuk benar-benar mewujudkan Generasi Emas Maluku Utara tahun 2045.
Tabea