
Ternate, Dewakipas.id – Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos merespons positif atas inisiasi Transmigrasi penduduk dari pulau-pulau kecil ke Halmahera. Konsep ini sebelumnya digaungkan oleh Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Maluku Utara bersama SIDEGO Kieraha.
Gubernur Sherly mengapresiasi ISNU dan SIDEGO yang secara rutin memberikan masukan serta ide untuk mendorong percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Maluku Utara.
Gubernur mengatakan, jika itu adalah keinginan masyarakat kepulauan maka ia akan setuju dan tetap mendukung Transmigrasi penduduk dari pulau-pulau kecil ke Halmahera.
“Saya kembalikan kepada keinginan masyarakat kepulauan. Jika mereka setuju saya dukung namun jika mereka tidak setuju saya hargai,” kata Gubernur Sherly kepada Dewakipas melalui pesan WhatsaApp, Selasa (25/11/2025).
Sebelumnya Mukhtar Adam selaku Ketua ISNU Maluku Utara, mengatakan bahwa pembangunan jalan Trans Kie Raha adalah bagian dari konsep Sofifi Halmahera Metropolitan yang merupakan visi besar pemerintahan Sherly-Sarbin dalam membangun kota baru di Pulau Halmahera.
Karena itu, ia pun mengingatkan agar arah pembangunan harus benar-benar diperhitungkan supaya tidak melenceng dari kepentingan rakyat. Mukhtar kemudian mendorong pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku Utara untuk memprioritaskan kebijakan Transmigrasi lokal berbasis bukti. Kebijakan ini dinilai penting, untuk mengalihkan tenaga kerja dari pulau-pulau kecil ke pusat pertumbuhan di Halmahera.
Menurut dia, Transmigrasi lokal bukan sekadar program pemindahan penduduk, tetapi strategi jangka panjang untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM), memperluas akses pendidikan-kesehatan, serta menurunkan biaya logistik yang selama ini menghambat produktivitas.
Ia menyarankan agar sepanjang jalan Trans Kieraha hendak dibuat simpul-simpul ekonomi baru yang benar-benar dikelola oleh rakyat Maluku Utara, kategori usia produktif Gen Z dan milenial.
“Tentu sektor yang dituju dalam pemanfaatan lokasi di sepanjang lintasan jalan Trans Kieraha ini adalah pertanian. Modelnya seperti apa? Bisa digagas dan didiskusikan. Ada segudang format, jika mau, mari kita bahas bersama,” kata Mukhtar, Sabtu malam (15/11/2025).
Sekadar informasi, perkembangan survei persepsi penduduk pulau kecil Maluku Utara menunjukan kecenderungan penting bagi perumusan kebijakan. Lihat saja, sejak 18-25 November 2025 terdapat sebanyak 137 responden dari 12 pulau berpenghuni telah mengisi kuesioner penilitian yang dilakukan oleh ISNU Maluku Utara bekerja sama dengan SIDEGO Kieraha. (*)