
Sofifi, Dewakipas – Pembangunan ruas jalan baru Trans Kie Raha yang menghubungkan Sofifi, Ekor, Kobe, hingga Buli mendapat respons positif dan dukungan penuh dari masyarakat setempat. Proyek infrastruktur strategis ini dinilai akan memangkas drastis waktu perjalanan darat menjadi hanya 2 hingga 3 jam, sebuah efisiensi waktu yang selama ini mustahil terwujud.
Dukungan masyarakat ini salah satunya disampaikan tegas oleh tokoh masyarakat Kabupaten Halmahera Timur, Salahuddin Lessy. Ia menekankan bahwa proyek jalan ini merupakan harapan lama warga yang mendambakan konektivitas yang layak dan efisien. “Waktu tempuh 2 sampai 3 jam dari Sofifi ke Buli itu bukan sekadar angka di atas kertas, tapi perubahan nyata dalam kehidupan kami,” ujar Salahuddin Lessy kepada Dewakipas, Minggu 30 November 2025.
“Bayangkan, dulu kami bisa menghabiskan diatas 6 jam di perjalanan karena kondisi jalan yang memprihatinkan. Dengan jalan baru ini, distribusi pangan dari daerah produsen di Ekor dan Kobe menuju pasar utama akan sangat cepat dan murah.”
Jalur ini mencakup beberapa segmen krusial: Sofifi–Ekor diperkirakan sepanjang 27 km, Ekor–Kobe sekitar 34 km, dan Ekor–Buli sepanjang 56,7 km. Ruas-ruas ini akan menjadi jalur logistik pangan utama, menghubungkan lumbung pertanian Halmahera Timur dan sekitarnya ke berbagai kawasan industri.
Salahuddin Lessy menambahkan bahwa masyarakat di wilayah terdampak siap berkolaborasi dengan Pemprov Maluku Utara untuk mendukung kelancaran tahapan, termasuk dalam proses sosialisasi atau pembebasan lahan yang mungkin diperlukan, menunjukkan adanya konsensus kuat di tingkat akar rumput.
Dengan adanya sinergi antara aspirasi masyarakat yang diwakili oleh tokoh seperti Salahuddin Lessy dan langkah administratif Pemprov, realisasi Jalan Trans Kie Raha diharapkan dapat segera terwujud. Proyek ini diproyeksikan tidak hanya mempercepat waktu tempuh fisik, tetapi juga mempercepat laju pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di seluruh Pulau Halmahera. (*)