
Ternate, Dewakipas – Transmigrasi kieraha, dari pulau kecil ke Halmahera mendapat dukungan dari empat Kepala Desa (Kades), yaitu Kades Laigoma, Kades Tawabi, Kades Dorolamo, dan Kades Gafi. Para Kades ini memberikan apresiasi dan dukungan program transmigrasi kieraha, yang diinisiasi oleh Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) bersama SIDEGO.
Mereka juga mengapresiasi dan berterima kasih kepada gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda yang turut peduli mengenai ketimpangan ekonomi di pulau-pulau kecil Maluku Utara.
Para Kades ini menilai bahwa transmigrasi kieraha adalah sebuah langkah objektif yang harus diwujudkan oleh pemerintah provinsi Maluku Utara. Hal ini penting, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Tentunya kebijakan transmigrasi ini sangat positif bagi masyarakat di pulau kecil. Karena ini akan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Kami menyambut baik dan berharap bisa terwujud,” ucap Kades Gafi Samsu Hi. Kadir, saat dimintai komentar terkait transmigrasi kieraha, Rabu (26/11/2025).
Senada dengan Samsu, Kades Tawabi Kecamatan Kayoa, Halmahera Selatan, Sukardi Talib menyampaikan bahwa transmigrasi kieraha adalah sebuah langkah baik, yang akan mengurangi kesenjangan dan memberikan manfaat kesejahteraan.
“Saya baru habis baca beritanya soal transmigrasi kieraha, kalau ada program ini saya kira sangat bagus karena ini akan mendorong kesejahteraan masyarakat khususnya untuk rumah tangga muda,” kata dia.
Sukardi mengaku bahwa kehidupan masyarakat di desanya menghadapi tantangan unik yang dapat menghambat kesejahteraan, dan keterbatasan lahan memang menjadi salah satu faktor utamanya. “Torang (kami) lihat wilayah di sini memang sudah tidak layak, karena lahan so (sudah) tidak ada,” akunya.
Transmigrasi Kieraha, Wujud Pemerataan Ekonomi
Isu transmigrasi kieraha kian menguat menyusul adanya pembangunan Jalan Trans Kieraha ruas Ekor-Kobe. Pengamat Ekonomi, Mukhtar Adam, merekomendasikan agar sepanjang ruas jalan Trans Kieraha diisi oleh transmigrasi lokal dari pulau-pulau kecil Maluku Utara.
Transmigrasi kieraha atau transmigrasi lokal dinilai sebagai wujud pemerataan ekonomi. Memperbaiki struktur angkatan kerja, menutup ketimpangan spasial, dan memastikan Halmahera akan berkembang pesat, sebagai pusat ekonomi terbuka bagi seluruh penduduk Maluku Utara.
“Transmigrasi lokal bukan sekadar pemindahan penduduk, tetapi strategi jangka panjang untuk memperbaiki kualitas SDM, memperluas akses pendidikan-kesehatan, serta menurunkan biaya logistik yang selama ini menghambat produktivitas,” katanya.