
Ternate, Dewakipas – Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Maluku Utara (UNUTARA) M. Nasir Tamalene menilai pembangunan Jalan Trans Kie Raha di Pulau Halmahera sebagai kebutuhan yang tidak bisa lagi ditunda. Di tengah pertumbuhan ekonomi Maluku Utara yang sangat tinggi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi provinsi ini tumbuh 20,49% pada 2023, bahkan sekarang 39% dengan nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai sekitar Rp85,1 triliun.
Menurut M. Nasir, infrastruktur jalan justru menjadi titik lemah yang dapat menghambat pemerataan manfaat pertumbuhan. Data BPS menunjukkan, jaringan jalan di Maluku Utara masih tersebar dengan kualitas bervariasi menurut kewenangan pemerintah kabupaten/kota, provinsi, dan nasional, sehingga konektivitas antarzona di Halmahera belum optimal.
Dari sisi perencanaan, RPJMD Maluku Utara 2020–2024 yang berlandaskan visi “Maluku Utara Sejahtera” menempatkan infrastruktur, termasuk program infrastruktur konektivitas, sebagai salah satu prioritas utama pembangunan daerah. Jalan Trans Kie Raha dipandang selaras dengan agenda tersebut karena akan menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan baru di pulau Halmahera, mulai dari kawasan industri berbasis pertambangan dan pengolahan mineral, sentra perikanan, hingga potensi pariwisata bahari dan ekowisata.
“Dengan akses darat yang lebih efisien, biaya logistik dapat ditekan dan rantai pasok komoditas lokal menuju pelabuhan maupun pasar regional akan jauh lebih kompetitif, menguatkan posisi Halmahera sebagai kawasan ekonomi baru di timur Indonesia,” kata M. Nasir kepada wartawan, Rabu (26/11/2025).
Di bidang pendidikan, data BPS menunjukkan bahwa Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA di Maluku Utara tahun 2024 baru mencapai sekitar 68,02%, sementara APM SD/MI sudah di atas 96%. Kesenjangan ini menggambarkan masih banyak anak usia SMA di daerah yang belum bisa mengakses pendidikan menengah dan tinggi secara optimal, salah satunya karena hambatan jarak dan transportasi dari desa ke pusat layanan pendidikan.
Untuk mengatasi persoalan tersebut, jalan Trans Kie Raha diharapkan menjadi koridor utama yang memudahkan siswa dari wilayah pedalaman Halmahera menjangkau SMA, SMK, maupun perguruan tinggi di kota-kota seperti Weda, Maba, Sofifi, dan Ternate, sehingga kualitas sumber daya manusia lokal dapat meningkat seiring pembangunan fisik.
M. Nasir memandang akses kesehatan juga menjadi argumen kuat pentingnya pembangunan jalan ini. BPS dan data terbuka Pemerintah Provinsi Maluku Utara mencatat sebaran rumah sakit umum, puskesmas, klinik pratama, dan posyandu masih terkonsentrasi di beberapa kabupaten/kota, sehingga masyarakat di wilayah terpencil kerap menempuh perjalanan panjang untuk memperoleh layanan kesehatan dasar maupun rujukan.
“Kondisi ini berimplikasi pada kecepatan penanganan kegawatdaruratan dan keberlanjutan program kesehatan ibu-anak maupun penanganan stunting. Dengan koridor jalan Trans Kie Raha yang inovatif, distribusi tenaga kesehatan, obat-obatan, serta rujukan pasien ke rumah sakit rujukan di Halmahera dan Ternate dapat berlangsung lebih cepat dan terukur,” tambahnya.
Lebih jauh, M. Nasir menegaskan pembangunan Jalan Trans Kie Raha bukan sekadar proyek fisik, tetapi instrumen strategis untuk mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Maluku Utara yang pada 2023 tercatat 70,98 dan terus mengalami tren kenaikan. Infrastruktur jalan yang kuat akan mengikat simpul-simpul ekonomi, pendidikan, dan kesehatan di pulau Halmahera, sekaligus memperkuat posisi provinsi ini dalam peta daya saing nasional.
Karena itu, pihaknya mendorong agar pembangunan Trans Kie Raha segera dipercepat melalui sinergi pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku industri, dan masyarakat, sehingga Halmahera benar-benar menjelma sebagai pusat ekonomi baru yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan timur Indonesia.
“Salah satu tantangan utama dalam pembangunan jalan Trans Kie Raha ini adalah potensi konflik ruang meliputi tanah Masyarakat yang menjadi titik kritis yang harus diselesaikan agar pembangunan dapat berjalan secara adil, ramah lingkungan, dan mendapatkan dukungan masyarakat,” pungkas dia. (*)